Mengetahui Keunikan Dan Tempat Berwisata di Kota Batik Pekalongan
Jakarta - Pekalongan adalah salah satu kota yang berada di Jawa Tengah, Indonesia.
Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di
Timur, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah Selatan dan Barat, dan
terletak di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta - Semarang -
Surabaya.
Pekalongan berjarak 101 kilometres sebelah barat kota Semarang, atau 384
kilometres sebelah timur Jakarta. Kota ini dikenal dengan julukan kota
batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif.
Pada 2021, jumlah penduduk kota Pekalongan sebanyak 315.997 jiwa dengan kepadatan 6.983 jiwa/km persegi. Kota Pekalongan juga memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah.
Selain itu, kota
ini juga banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan
asin, ikan asap, tepung ikan, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik
perusahaan bersekala besar maupun industri rumah tangga.
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Pekalongan Berikut enam fakta
menarik seputar Kota Pekalongan yang dirangkum dari berbagai sumber.
Sejarah Nama Pekalongan
Nama Pekalongan sampai saat ini belum jelas asal-usulnya, belum ada
prasasti atau dokumen lainnya yang bisa dipertanggungjawabkan, yang ada
hanya berupa cerita rakyat atau legenda.
Salah satunya dokumen tertua
yang menyebut nama Pekalongan diambil dari kata 'Halong' (dapat banyak)
dan di bawah simbol kota tertulis 'Pek-Alongan'. Hal itu tertulis dalam
Keputusan Pemerintah Hindia Belanda (Gouvernements Besluit) Nomer 40
Tahun 1931.
Berdasarkan keputusan DPRD Kota Besar Pekalongan tanggal 29 Januari 1957
dan Tambahan Lembaran daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tanggal 15
Desember 1958, serta persetujuan Pepekupeda Teritorium 4 dengan SK
Nomer KTPS-PPD/00351/II/ 1958, nama Pekalongan berasal dari kata
'A-Pek-Halong-An' yang berarti pengangsalan (Pendapatan).
Kota Kelahiran Jenderal Hoegeng
Pekalongan merupakan kota kelahiran beberapa tokoh ternama. Salah
satunya adalah Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Iman Santoso.
Hoegeng adalah satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat
sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kapolri ke-5
pada 1968-1971.
Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia
oleh media dan masyarakat. Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus
Dur, pernah memuji kejujuran Hoegeng dengan mengatakan bahwa "hanya ada
tiga polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan
Hoegeng".
Hoegeng lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921 dan meninggal dunia pada 14 Juli 2004. Namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Bhayangkara di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso, dan namanya juga diabadikan sebagai stadion sepak bola di Kota Pekalongan.
Tokoh populer
lainnya yang lahir di Pekalongan adalah perancang busana muslim Dian
Pelangi dan penata rambut terkenal Rudy Hadisuwarno.
Kota Batik
Kota Pekalongan mendapat julukan Kota Batik. Hal ini tidak terlepas dari
sejarah bahwa sejak puluhan dan ratusan tahun lampau hingga sekarang,
sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di
rumah-rumah.
Batik telah menjadi napas kehidupan masyarakat Pekalongan
dan terbukti tetap dapat eksis dan tidak menyerah pada perkembangan
jaman, sekaligus menunjukkan keuletan dan keluwesan masyarakatnya untuk
mengadopsi pemikiran-pemikiran baru.
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di
Pekalongan, menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar
1800. Menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang
dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang, pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Festival Balon Udara
Setiap seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Pekalongan akan merayakan Hari Sawalan atau Syawalan. Pada hari tersebut biasanya langit Pekalongan akan dihiasi aneka balon udara berterbangan di seluruh penjuru kota.
Sejak 2019, Pemerintah Kota atau Pemkot Pekalongan bekerja sama dengan Airnav Indonesia menggelar Event Balon Udara Tambat di Stadion Hoegeng Pekalongan.
Festival ini dilakukan menjawab kritik terhadap atraksi lepas balon udara yang mengganggu lalu lintas penerbangan. Kegiatan festival balon udara tambat juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Pekalongan dan Batang.
Dua pemerintahan daerah itu bekerja sama untuk berkontribusi mendukung aturan pemerintah terkait keselamatan penerbangan.
Kuliner Khas Pekalongan
Kota Pekalongan memiliki banyak kuliner khas. Tauto atau Soto Pekalongan merupakan salah satu makanan khas mereka. Beda Tauto dengan soto lainnya adalah menggunakan daging kerbau dengan bumbu tauco.
Ada juga Gule Kambing Kacang Hijau yang dipengaruhi budaya khas Timur Tengah. Gulai kambing ini disajikan dengan dicampur bersama kacang hijau.
Lalu ada Garang Asem, makanan yang berkuah bening dari daging sapi dengan racikan tomat dan cabai rawit gelondongan yang disajikan dalam kondisi panas.
Makanan ini biasa disajikan bersama megono. Megono,
makanan yang terbuat dari nangka muda yang dirajang, diramu dengan bumbu
dan dimasak dengan cara dikukus.
Ada juga Nasi Otot, makanan yang terdiri dari nasi dan otot sapi yang
diberi bumbu yang khas, serta ditambah dengan tambahan gorengan.
Untuk
minuman ada Kopi Tahlil, minuman kopi yang diracik dengan menggunakan
bahan rempah-rempah seperti jahe, kapulaga, pandan.
Wisata Pekalongan
Kota Pekalongan dikenal akan batiknya yang telah mendunia, banyak
wisatawan yang datang atau sekedar singgah di Kota Pekalongan. Tak heran
bila di kota itu juga berdiri Museum Batik Pekalongan yang beralamat di
Jalan Jetayu No. 1 Kota Pekalongan.
Museum ini memiliki lebih dari 1100
koleksi batik, antara lain wayang beber dari kain batik yang berusia
ratusan tahun dan alat tenun tradisional atau dikenal sebagai alat tenun
bukan mesin.
Namun, tempat wisata di Kota Pekalongan tidak hanya wisata batik saja,
tetapi terdapat juga wisata keagamaan, sejarah dan alam. Untuk wisata
alam, ada Pantai Pasir Kencana yang menjadi primadona bagi masyarakat
Pekalongan.
Pengunjung paling banyak datang pada aching hari karena bisa melihat matahari terbenam dari pantai tersebut. Pantai yang memiliki hamparan pasir putih yang luas ini sering digunakan untuk melakukan beberapa routine tradisi, serta berbagai kegiatan lainnya.
Ada pula Kawasan Budaya Jetayu yang merupakan ikon wisata
budaya di Kota Pekalongan. Berlokasi di utara Alun-Alun Pekalongan,
kawasan ini memang sering digunakan sebagai tempat kesenian dan
kebudayaan.
Destinasi wisata lainnya ada Kampung Batik Kauman, Kampung Wisata Batik
Pesindon, Pantai Slamaran Indah, Mangrove Park, Dupan Waterpark, Taman
Kota Kawasan Mataram dan masih banyak lagi.
Komentar
Posting Komentar