Beberapa Hal Menarik Berwisata di Purbalingga
Jakarta - Purbalingga adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribu
kota di Purbalingga Jumlah penduduk Purbalingga pada 2021 sebanyak
1.021.443 jiwa. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di
utara, Kabupaten Banjarnegara di timur dan selatan, serta Kabupaten
Banyumas di barat dan selatan.
Purbalingga berada di cekungan yang diapit beberapa rangkaian
pegunungan. Di sebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung
Slamet dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian selatan merupakan Depresi
Serayu, yang dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan anak sungainya,
Kali Pekacangan.
Daerah ini juga punya bandar udara bernama Wirasaba yang terletak di
desa Wirasaba, Bukateja. Sebelumnya, bandara ini hanya berfungsi sebagai
sarana transportasi pesawat udara untuk keperluan militer. Pada Juni
lalu, barulah ada bandara untuk pesawat komersial yang dinamai Bandara
Jenderal Besar atau JB Soedirman.
Purbalingga merupakan tempat kelahiran Jenderal Soedirman yang merupakan
jenderal besar pertama di Indonesia. Soedirman merupakan legenda dalam
dunia militer Indonesia, pakar perang gerilya, dan terkenal gigih dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tokoh lainnya yang terkenal adalah Indrodjojo Kusumonegoro atau lebih
dikenal dengan nama Indro Warkop. Indro merupakan aktor dan komedian
legendaris Indonesia serta tergabung dalam grup lawak Warkop DKI.
Selain
itu ada Soerjono atau lebih dikenal sebagai Pak Kasur, yang termasuk
salah satu tokoh pendidikan Indonesia, Pak Kasur banyak menciptakan lagu
anak-anak Indonesia populer.
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Purbalingga. Berikut enam
fakta menarik seputar Kabupaten Purbalingga yang dirangkum kami dari
berbagai sumber.
Sejarah Nama Purbalingga
Ada beragam versi sejarah nama Pubalingga. Salah satunya, nama
Purbalingga berdasarkan kosa katanya terdiri atas dua suku kata, yaitu
purba yang berarti kuno atau zaman dahulu dan lingga yang berarti arca
atau patung, yang merupakan sebuah objek pemujaan terutama bagi umat
Hindu.
Kata lingga ini biasanya merupakan singkatan dari Siwalingga dan
merupakan sebuah objek tegak, tinggi yang melambangkan alat kelamin
Batara Siwa. Objek ini merupakan lambang kesuburan.
Versi lainnya, yaitu terdapatnya tokoh Kyai Purbasena dan Kyai
Linggasena yang dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Purbalingga.
Dari interpretasi nama Purbalingga mengindikasikan bahwa daerah ini
mengandung berbagai tinggalan kebudayaan dari masa yang paling tua,
yaitu Purba.
Desa Wisata Karangbanjar
Purbalingga Desa Wisata Karangbanjar, merupakan pemukiman dengan suasana
pedesaan yang alami dan aneka pusat kerajinan rumah tangga. Letaknya
juga sangat strategis, karena tepat sejalur dengan objek wisata andalan
lainnya seperti Owabong, Taman Reptil "Sanggaluri Park", Taman Buah dan
Gallery Uang.
Di Desa Wisata Karang Banjar ini, kita dapat melihat secara langsung ke
house industri proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu
lidi, sapu ijuk, sanggul. Ada juga fasilitas 'homestay' di rumah
penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang
sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana
yang semakin nyaman.
Industri Bulu Mata dan Rambut Palsu
Purbalingga merupakan sentra industri bulu mata palsu (eye-lash) dan
rambut palsu atau wig serta sanggul. Sejak belasan tahun lalu,
Purbalingga dikenal sebagai sentra industri bulu mata palsu dan rambut
palsu terbesar di Indonesia.
Tak main-main, pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat, Eropa dan Asia.
Produksi hand made atau olah keterampilan tangan membuat produk bulu
mata Purbalingga unik, sekaligus berkualitas tinggi. Kin, i mereka punya
saingan berat yaitu Tiongkok, yang bermain dengan harga murah.
Meski begitu, Purbalingga tetap unggul di sisi kualitas. Imbasnya,
produk bulu mata palsu Purbalingga kini bersaing ketat di pasar global
dengan produk sejenis dari Tiongkok. Karenanya, produsen bulu mata di
Purbalingga dituntut untuk terus berinovasi agar kualitas bulu mata
Purbalingga tetap unggul.
Komunitas Film Independen
Purbalingga memiliki Komunitas Movie Independen yang sangat diperhitungkan di kancah nasional. Mereka pernah memenangkan dan meraih penghargaan di berbagai ajang perfilman nasional. Selain itu, komunitas ini juga menggelar ajang festival film independen terutama movie pendek secara rutin yang disebut PFF (Purbalingga Film Event).
Meski pandemi Covid-19 melanda, gelaran tahunan FPP yang sudah
berlangsung sejak 2006 lalu tetap berjalan. Tentunya dengan sejumlah
pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan.
Pada 2010, sebuah movie pendek karya dua pelajar SMP dari Pubalingga,
Darti dan Yasin, berjudul 'Pigura', berhasil menyabet Piala Citra di
Celebration Movie Indonesia atau FFI 2010.
Mereka mendapatkan penghargaan khusus kategori film pendek. Film pendek bukan hal asing bagi para pelajar di Purbalingga karena sudah lama masuk dalam kurikulum sekolah.
Kuliner khas Purbalingga
Ada beragam makanan atau kuliner khas Purbalingga. Yang fading dikenal
adalah mendoan atau tempe mendoan. Pembuatan mendoan diproses mulai dari
saat membuat tempenya, jadi mendoan tak bisa dibuat dari sembarang
tempe.
Purbalingga juga dikenal sebagai tempat pabrik Slamet, yang memproduksi
permen Davos sejak 1991. Oleh-oleh istimewa lainnya adalah kacang
mirasa. Tampilannya memang gosong dan mirip kacang kulit khas pedesaan,
tapi rasanya bikin banyak orang ketagihan
Ada juga Sroto (sebutan soto untuk wilayah Purbalingga dan Banyumas)
yang cukup terkenal. Perbedaan mendasar sroto dengan soto terletak pada
sambalnya yaitu sambal kacang yang pedas legit, menggunakan ketupat
bukan nasi, serta ditaburi suwiran daging dan remasan kerupuk. Kuliner
khas lainnya, ada buntil, sate Blater, es durian dan kue nopja.
Goa Lawa
Goa Lawa Purbalingga atau sering disingkat Golaga merupakan tempat
wisata alam di Desa Siwarak, Karangreja, Dusun IV, Kecamatan Siwarak.
Gua di bawah permukaan tanah di lereng Gunung Slamet ini memiliki
panjang sekitar 1.300 meter, dan menawarkan suasana yang masih asri
lengkap dengan hawanya yang sejuk.
Goa Lawa sebetulnya adalah diksi umum yang menunjuk kepada sebuah gua
yang dihuni banyak kelelawar. Beberapa daerah di Indonesia banyak yang
memiliki Goa Lawa, tetapi Goa Lawa di Purbalingga memiliki keunikan
karena dibuat semenarik mungkin dan terkesan kekinian.
Di bagian dalamnya dihiasi lampu warna-warni sehingga banyak yang menjadikannya sebagai spot foto. Gua ini bahkan pernah menjadi tempat peragaan busana dan pameran batik pada Oktober 2019.
Desainer kondang Samuel Wattimena mengatakan, peragaan busana di dalam gua sangat langka. Peragaan batik ini adalah yang pertama di Indonesia, bahkan mungkin dunia.
Komentar
Posting Komentar