Fenomena Langka Gerhana Matahari Cincin Muncul Pada 10 Juni, Bisa Terlihat di Indonesia

Jakarta - Setelah Gerhana Bulan Overall, fenomena alam langka Gerhana Matahari Cincin akan menyapa pada 10 Juni 2021. Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah apakah masyarakat Indonesia bisa menyaksikan langsung Gerhana Matahari Cincin?

Fenomena Gerhana Matahari Cincin sendiri terjadi ketika Bulan melintas tepat di antara Bumi dan Matahari, sehingga akan menutupi cahaya Matahari sepenuhnya. Selama Gerhana Matahari Cincin, Bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari saat melintas, sehingga meninggalkan bentuk cincin bercahaya matahari yang sering disebut "ring of fire".

Menurut NASA, Gerhana Matahari Cincin hanya dapat terjadi dalam kondisi tertentu.

Bulan harus berada dalam fase bulan pertamanya, dan juga harus lebih jauh dari Bumi dalam orbit elipsnya atau tampak lebih kecil di langit daripada biasanya. Karena bulan tampak lebih kecil dalam keadaan ini, ia tidak dapat sepenuhnya menghalangi matahari, membentuk apa yang disebut "cincin api".

Sayangnya, untuk fenomena Gerhana Matahari pertama tahun ini, semua wilayah Indonesia tidak bisa melihatnya secara langsung.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Prof. Thomas Djamaluddin, menjelaskan berdasarkan jalur annularitas Gerhana Matahari Cincin akan berada jauh dari wilayah Indonesia.

"Gerhana Matahari pertama tahun ini berada di jalur annularitas di belahan utara Bumi, sehingga Indonesia tidak bisa terlihat," kata Prof. Thomas.

Secara keseluruhan, Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung sekitar 100 menit. Dimulai saat Matahari terbit di Ontario, Kanada.

Kemudian jalur gerhana berputar melintasi bagian utara Bumi. Di tengah jalan, gerhana terbesar terjadi pada siang hari setempat di Greenland utara. Setelah itu, jalur gerhana cincin berayun di Kutub Utara. Dan berakhir saat matahari terbenam di timur laut Siberia.

Indonesia word play here juga tidak bisa melihat Gerhana Matahari sebagian, karena hanya akan nampak di Samudra Atlantik Utara dan sebagian besar Eropa. Selain itu, fenomena gerhana parsial juga bisa dilihat di bagian barat dan utara Asia.

Gerhana Matahari Cincin sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah pada tanggal 26 Desember 2019 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara.

Adapun, Gerhana Matahari sebagian terjadi di Indonesia pada 21 Juni 2020 yang bisa disaksikan oleh masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian selatan, melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi.

Gerhana Matahari Cincin yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Tmur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Hal Menarik Berwisata di Purbalingga

Sebuah Kepulauan yang Terletak di Antara Pulau Hawaii dan Selendia Baru Ini Bebas Covid-19

Menikmati Suasan Pantai Jagu di Lhokseumawe Aceh, Sebuah Pantai Baru